Minggu lalu baca blog tentang 22 hal enaknya tinggal di Halifax. Dari apa yang ditulis di blog tersebut hanya perkara weed yang gua kurang tahu dan paham sewaktu tinggal disana selama kurun waktu 1 1/2 tahun, yang pasti urusan kriminal yang terkait dengan drugs sering terjadi disana. Jadilah gua tertarik untuk menulis kebalikannya alias hal-hal yang nggak enakin sewaktu tinggal disana. Ini sih pengalaman pribadi dan dalam periode 2010-2012 yang gua percaya untuk saat ini masih valid alias belum berubah.
Buat yang belum tahu, Halifax itu kota (paling) besar di wilayah timur Kanada yang ada di provinsi Nova Scotia. Itu loh… kota yang pernah meledak. Yang pengen tahu silahkan googling sendiri ya, hehe.
—
1. Salon mahal cing…
Beuh, mahalnya nggak kira-kira untuk harga potong rambut wanita. Buat laki-laki saja 3 tahun lalu itu bisa $20. Wanitanya ya kira-kira dua kali lipatnya. Itu cuma gunting tok ya, nggak pake cuci. Itupun kualitas potongnya standart saja alias bukan yang wah. Alhasil rambut orang sono panjang-panjang dah ceweknya, biar irit gitu… gunting rambut 1-2 tahun sekali atau pas pulang kampung saja, langung ke salon macam Johnny Andrean dan minta potong rambut, creambath, pijat, pedi dan medi, kalap gitu…. haha. Ohya, kalo gunting rambut saja mehong, bayangin aja kalo mau massage/pijat refleksi atau pedi medi ya.
2. Restoran juga mahal
Perporsi makanan rakyat macam Pho (Noodle soupnya Vietnam) itu paling sedikit $10, rata-rata malah diatas $11-$13 dan nggak ada pilihan ukuran seperti di Kota lain. Jadi opsi makan diluar itu adalah benar-benar untuk entertain, bukan sekedar “ah, lagi malas masak” atau “Duh, lagi repot nih. Makan diluar kayaknya lebih praktis” atau bahkan “Murahan makan diluar nih kayaknya dari pada gua masak” Padahal opsi-opsi yang gua contohkan diatas, adalah hal yang acapkali terjadi kalo tinggalnya di Toronto. Apalagi kalo cuma sekedar makan yang penting kenyang. Beuh… $6 bisa buat 2-3x makan orang dewasa dan sering rasanya enak alias bukan makanan abal-abal.
3. Kota mati pas liburan sekolah
Ini kota punya university yang terkenal seantero dunia (sengaja dilebay-in, padahal gua juga tau Dalhaousie pas sudah disana), banyak sekali mahasiswa luar yang berbondong-bondong sekolah disana. Nah bayangin kalo sudah masuk liburan sekolah, pada pulang kampung dah tuh anak-anak mahasiswa, tiba-tiba kota langsung berasa kayak hilang separuh penduduknya. Sepi coy…
4. Diatas jam 9 malam, hening…
Ini bukan karena mahasiswa pada pulang kampung, tapi memang setiap malam apalagi weekday, ini kota kalo sudah malam ya sepi aja gitu jalanannya, ditengah kotanya pun demikian. Barangkali didalam pub-pub rame kali. Banyak pula toko dan restoran tutup jam 9 malam atau paling telat jam 10 malam. 1-2 saja yang buka sampai larut malam tapi biasanya restoran fast food. Alhasil suka bingung kalo perlu cari makan dijam-jam kalong. Kecuali kalo mau ngudap makanan yang ada di bar/pub kali ya… ini kayaknya hidup sepanjang malam. Walau Halifax punya Pub terpadat sedunia (lol) belum sekali pun gua hangout disalah satunya. Umur memang nggak bohong (macam yang waktu mudanya pernah/sering aja haha).
5. Jam tunggu bus
Kalo hari biasa kayaknya masih oke lah. bangsa tiap 15 menit ada. Enaknya karena bisa cek jadwal bus lewat dengan telepon dan memang cukup akurat. Tapi kalo sudah weekend, sudahlah ada beberapa jalur/bus yang tidak jalan, waktu tunggu pun minimal 30 menit. bahkan ada yang sejam sekali. Bayangin kalo kelewat, trus pas winter, alamak jang… sakitnya tuh disiniiiiii…
6. Lewat Jembatan bayar
Halifax itu sebelah-sebelahan sama kota yang namanya Dartmouth dan terpisah oleh air, makanya perlu jembatan buat commute dari sisi satu ke sisi lainnya. Berhubung ini sebenarnya dekat banget dan kotanya kecil, alhasil penduduk sana cukup sering harus berlalu-lalang antara dua kota tersebut. Nah tiap lewat kalo pake kendaraan pribadi kudu bayar, 3 tahun lalu itu sekali lewat $1 ya boookkkk… nah kalo sudah lewat sekali, pulangnya kan kudu lewat lagi, haha.
7. Badai pasti berlalu kembali
Selama 1 1/2 tahun disana ntahlah sudah berapa kali ada warning seputar badai. Mungkin karena letaknya yang dekat laut jadi sering banget badai menerpa. Sering-sering juga berkabut nih kota sampai ada yang depresi kalo gak kuat karena kelamaan nggak lihat matahari bersinar cerah, hahaha.
8. Kriminal seputar drugs
Kriminalitas kayak copet, rampok gitu sih jarang banget ada diberita, yangs sering tuh penembakan karena urusan drugs. Untungnya ya penembakan yang cukup marak itu korbannya jelas, urusan soal drugs. Tapi kan ngeri juga kalo misal mereka salah sasaran atau kita kena peluru nyasar.
9. Sulitnya mendapatkan bahan makanan Asia
3 tahun lalu, Asian grocery storenya cuma ada kisaran 3-4 yang tersebar cukup jauh satu dan lainnya. Yang umum didatangin dan barangnya cukup banyak ada 2 sahaja dan yang bikin malas diluar harganya yang jauh lebih mahal adalah tidak fresh-nya barang-barang yang dijual disana, khususnya jajaran frozen food. Acapkali sudah kadaluarsa atau penampakannya sudah menggenaskan, hiks. Jadi bayangin kalo misalnya sudah kusut banget disana sekian tahun dan tiba-tiba dibawa ke Asian Store macam T&T di Toronto, serasa ada di surga level 7 naik dikit lagi.
10. Lowongan kerja
Ini sih agak-agak personal, perlu dilihat pengalaman dan kerjaan yang diincar. Tapi rata-rata pada setuju kalo kerjaan di Halifax itu tidak secure alias kalo misalnya dipecat/kehilangan kerjaan tiba-tiba (yang gak aneh di North America sini), susah lagi buat dapat yang baru. Karena memang lowongan kerjaannya sangat sempit dan perusahan-perusahaannya juga tidak banyak.
11. Terbatasnya variasi restoran dari negara lain
Tidak seperti kota semacam Toronto atau Vancouver. Pilihan restoran yang menjual makanan-makan etnis/negara lain sangat terbatas. Mungkin ada kaitannya dengan point nomor 2 dan 9. Jadi saling berkaitan. Gimana kagak mahal kalo bahannya saja sudah mahal dan susah dicari. Agak ragu sih memasukan ini dalam point tidak enaknya tinggal di Halifax. Karena walaupun sedikit & mahal acapkali restoran yang dikunjungi juga itu itu saja dan karena mahal juga jarang kan frekwensi pergi makannya haha lah wong di Toronto yang seabrek-abrek seringnya juga balik ke tempat yang sama dan itu itu saja.
—–
Gua cukupkan saja sampai angka 11 dan memang kenyatannya lebih banyak enaknya tinggal di Halifax daripada nggak enaknya, haha. Tapi kalo nggak enaknya kena di urusan asap dapur, memang agak sulit untuk memilih bertahan disana.
YuTan